Come on

Follow me @teguhspambudi

Thursday, July 14, 2016

SEPENGGAL NASIHAT DARI DOKTER BOEN

Menjadi tamu lelaki ini sangat menyenangkan. Banyak dapat pelajaran hidup, termasuk inspirasi untuk terus belajar, berpikir, berinovasi, semangat, dan optimistis meniti kehidupan.
dr. Boen. Begitu Boenyamin Setiawan akrab disapa. Tampilan lelaki kelahiran Tegal 23 September 1933 ini selalu sederhana meski Forbes menyebutnya sebagai dokter terkaya Indonesia lewat kerajaan bisnis yang didirikannya 50 tahun lalu, Kalbe.
"Media lagi susah, ya?" dia bertanya penuh selidik setelah bicara sejumlah hal, terutama tentang obsesinya memajukan riset di Indonesia, khususnya dalam hal stemcell. Perkara terakhir ini tampak membuatnya begitu terpesona. Bicaranya akan begitu bersemangat bila menyentuh hal ini.
Ditanya demikian, saya hanya mengangguk, lalu bercerita tentang disrupsi besar-besaran di media cetak gara-gara media digital. Tentang hal ini, rasanya tak ada yang mesti ditutup-tutupi.
"You punya media harus berubah. Kalau gak berubah, saya rasa 10 tahun lagi media you tutup," katanya dengan mimik serius dan logat Tegalnya yang masih kental.
Saya hanya nyengir kuda mendengarnya. "Media harus terus berinovasi," katanya lagi di tengah senyum saya yang masih kecut.
Inovasi memang menjadi urat nadinya, bahkan menjadi DNA-nya. Soal ini, tak ada yang meragukan dr. Boen. Promag, Kalpanax, Cerebrofort, adalah segelintir dari barisan produk legendaris yang lahir dari tangan dinginnya.
Setelah ke sana ke mari, termasuk menunjukkan data betapa hebatnya China dalam urusan riset dunia kesehatan, dr. Boen akhirnya menjawab pertanyaanku yang sepele tapi penting: "Dok, apa sih resepnya tetap enerjik di usia sekarang?"
"Rahasianya? 5 B, dilawan 10 B."
"Apa itu 5 B?" tanyaku.


"Ini penyakit degeneratif. B pertama, BUDEG. B kedua, BLAWUR, kemampuan mata sudah berkurang. B ketiga, BESER. Keempatnya, BINGUNG. B kelimanya, BABLAS. Berangkat. Mati, ha...ha..ha..," katanya tertawa lepas.
"Ngelawannya bagaimana sekarang?" dia melanjutkan. "Ada 10 B. Nomer satu, begini, kematian nggak bisa dihilangkan, semua orang akan mati. Tapi bisa diperlambat. Ya matinya diperlambat. Nomer satu, musti BANYAK makan sayur, buah, ikan. B kedua apa? Musti BEKERJA terus jangan pensiun. Kalau you mulai pensiun, mundurnya cepet sekali. Jadi, bekerja terus. Ketiga, jangan lupa BELAJAR. Ya, supaya otaknya terus tuh. Belajar sekarang gampang sekali. Pakai internet. Saya setiap malam di belakang internet, cari data-data.
Nomer empat, musti tetep BEROLAHRAGA. Jangan berhenti berolahraga. Yang kelima, musti tetep BERISTIRAHAT yang cukup. Yang keenam mesti tetep BERSYUKUR. Nomer tujuh musti tetep BERDOA dan BERIBADAH. Ke delapan, BERTOBAT. Nomer sembilannya, BERBAGI. Musti dibagi-bagiin aja. Terakhir, nomer 10 musti BERGEMBIRA. Gembira itu penting sekali. Ngilangin stress. Ha...ha...ha..," katanya.
Selama dia bicara tentang 10 B itu, semuanya diucapkan di luar kepala. Tampak itu memang sudah dipraktikkannya.
"He...he.. Nah itu resepnya," katanya sambil tertawa.
Ah, 10 B ini sepertinya gampang untuk dilakoni. Sayang saya lupa nanya bagaimana caranya tetap kaya di usia tua, he2...